Sabtu, 05 Agustus 2017

10 Bahaya Keputihan ketika Hamil bagi Ibu dan Bayinya

Keputihan merupakan salah satu keluhan yang sering dialami selama kehamilan. Keluhan ini terjadi karena beberapa penyebab , mulai karena tidak terjaganya kebersihan organ kewanitaan , efek psikologis kehamilan , stress , hingga karena pengaruh hormon kehamilan. Keputihan ketika hamil dapat terjadi pada masa kehamilan trimester pertama (hamil muda) , hingga bahaya keputihan ketika hamil bagi ibu dan bayinya? Berikut pemaparannya untuk Anda ketahui!
Bahaya Keputihan ketika Hamil bagi Ibu dan Bayinya

Bahaya Keputihan ketika Hamil

Keputihan bergotong-royong merupakan dilema yang mampu dialami oleh semua wanita. Masalah ini timbul akhir adanya jerawat benalu (jamur , basil , dan virus) pada organ intim mereka. Bagi wanita yang tidak sedang hamil , keputihan mungkin hanya akan menyebabkan rasa ketidaknyamanan saja. Namun bagi wanita yang sedang hamil , keputihan mampu menyebabkan beberapa ancaman , baik untuk dirinya sendiri maupun untuk bayi yang ada dalam kandungannya. Berikut ancaman keputihan ketika hamil tersebut menyerupai kami kutip dari situs Babycenter.co.uk.
Keputihan dialami oleh sekitar 50% wanita di dunia dalam hidupnya.

1. Sakit di Area Kewanitaan

Bahaya keputihan ketika hamil yang pertama yaitu timbulnya rasa sakit ketika buang air kecil atau ketika berhubungan. Timbulnya rasa sakit ini umum terjadi karena jerawat benalu pada sekitar area intim. Anda harus segera melaksanakan penanganan jikalau merasa episode intim Anda mulai sakit , karena ini merupakan tanda bahaya awal yang membuka peluang jerawat terjadi secara lebih masif.

2. Kelahiran Prematur

Keputihan ketika hamil yang disertai keluarnya cairan kental , aroma bacin , dan rasa gatal pada vulva tidak mampu dianggap sepele. Jenis keputihan ini biasanya disebabkan oleh jamur Candida albicans , jamur yang mampu menginfeksi susukan metabolisme bayi dan mengganggu pertumbuhannya. Bila dibiarkan dan tidak diobati , jenis keputihan ini mampu menyebabkan bayi Anda terlahir prematur atau lahir sebelum waktunya.

3. Ketuban Pecah

Bahaya keputihan ketika hamil selanjutnya yaitu ketuban pecah sebelum waktunya. Bahaya ini umumnya ditandai oleh keputihan yang mengeluarkan cairan kekuningan , aroma bacin , dan rasa gatal yang tak tertahan. Jenis keputihan ini biasanya disebabkan oleh jerawat basil Vaginosis bakterialis , basil yang cukup berbahaya jikalau hingga ke rahim.

4. Berat Badan Bayi Rendah

Keputihan ketika hamil juga mampu menyebabkan bayi terlahir dengan berat tubuh rendah. Bahaya keputihan ketika hamil ini umumnya ditandai dengan rasa panas dan gatal yang tak tertahan di area kewanitaan. Penyebabnya yaitu Bakteri Trichmonas vaginalis , basil yang ditularkan lewat kekerabatan suami-istri.

5. Bahaya Lainnya

Selain keempat ancaman di atas , pada beberapa kasus yang jarang terjadi , keputihan ketika hamil juga dapat menimbulkan beberapa dilema pada bayi setelah ia dilahirkan. Masalah-masalah tersebut timbul sesuai dengan jenis benalu yang menginfeksi. Berikut penjelasannya:
  1. Infeksi jamur Chlamydia menyebabkan persalinan prematur (persalinan sebelum waktunya) hingga keguguran.
  2. Infeksi virus Herpes simpleks menyebabkan radang pada otak bayi (ensefalitis).
  3. Infeksi jamur Candida sp meningkatkan risiko penyakit ayan (epilepsi).
  4. Infeksi virus HPV menyebabkan terjadinya papiloma laring , suatu dilema yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan pada bayi.
  5. Infeksi basil Neisserea gonorrhoeae menyebabkan jerawat mata hingga kebutaan pada bayi.

Nah , itulah beberapa bahaya keputihan ketika hamil yang perlu Anda antisipasi jikalau mengalaminya. Segera konsultasikan dilema tersebut pada dokter atau tenaga medis di kota Anda semoga penanganan dapat lebih cepat dilakukan. Selain itu , Anda juga mampu mencoba tips-tips ampuh mengatasi keputihan ketika hamil menyerupai yang kami bahas pada artikel ini. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar