Virus Rubella pada
Sama ibarat basil toksoplasma , virus rubella bahu-membahu juga tidak mengakibatkan duduk perkara yang serius bagi orang biasa , termasuk bagi ibu hamil. Ia hanya akan menyerang pada janin dan membuat janin mengalami disfungsi pertumbuhan. Kecacatan permanen pada sistem pengindraan ialah beberapa hal yang sangat dikhawatirkan terjadi pada janin jawaban infeksi virus ini.Risiko inveksi virus rubella paling besar terjadi pada tahap perkembangan awal kehamilan dan risiko ini terus berkurang seiring dengan meningkatnya usia kehamilan. Jika Anda terinfeksi rubella dalam 3 bulan pertama kehamilan , kemungkinan janin Anda terjangkit rubella ialah sebanyak 85%. Bulan keempat dan kelima risiko turun jadi 54% , selepas bulan kelima risiko turun dengan sangat drastis.
Jika seorang ibu hamil mengalami inveksi virus ini , beberapa duduk perkara umum yang mungkin akan terjadi pada janin antara lain cacat mata dan kebutaan , tuli , duduk perkara neurologis , serta malformasi jantung. Terdengar cukup mengerikan memang , namun itulah kondisi riil yang akan dialami jikalau Anda tidak melaksanakan imunisasi khusus untuk mencegah inveksi virus ini di kehamilan Anda.
Imunisasi khusus yang dapat meningkatkan kekebalan badan terhadap inveksi virus rubella pada ibu hamil ialah satu-satunya tindakan pencegahan yang mampu dilakukan untuk meminimalkan risiko cacat lahir pada janin Anda. Imunisasi ini diberikan beberapa bulan sebelum hamil (prenatal) dan sangat tidak diperbolehkan diberikan pada mereka yang sudah hamil. Setelah menikah banyak sekali imunisasi memang akan disarankan bagi Anda untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan terburuk jawaban menurunnya daya tahan badan ketika hamil pertama.
Jika Anda tidak melaksanakan imunisasi rubella , kemungkinan terjangkitnya virus penyebab campak Jerman ini pada janin akan sangat tinggi. Dan jikalau Anda terserang , beberapa gejala ibarat nyeri sendi , sakit kepala , demam , sakit tenggorokan , dan pembengkakan kelenjar darah mungkin akan Anda alami. Jika sudah ibarat ini , tindakan yang harus Anda lakukan ialah mencari dukungan medis andal ibarat dokter seorang andal kehamilan. Jika memang kasatmata terinveksi , biasanya dokter akan memberi Anda 2 pilihan , yaitu melanjutkan kehamilan dengan risiko bayi lahir cacat atau mengakhiri saja kehamilan Anda dengan menggugurkannya.
Karena tidak ada pengobatan atau pencegahan yang benar-benar efektif , Anda mungkin terpaksa memutuskan untuk mengakhiri kehamilan. Jika Anda memutuskan untuk menjaga kehamilan , dokter mungkin akan memberi Anda imunisasi globulin. Imunisasi ini hanya sekedar untuk mengurangi risiko cacat bayi yang sedang berkembang , dan bukan untuk menyembuhkannya.
Nah , itulah sedikit pembahasan mengenai virus rubella pada ibu hamil dan cara mengatasinya. Untuk lebih memahami ibarat apa virus ini bekerja , saksikanlah video yang sengaja kami sematkan berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar